Sinyal dari Allah

Apa yang dirasakan oleh seseorang ketika dalam keadaan susah sinyal? Kalau saya sih merasakan cenat-cenut. Sinyal yang jelek akan membuat saya malas membuka handphone. Orang-orang sudah mengobrol dengan bahasan A sampai Z dan saya baru sampai B.

Misalnya saat suatu grup sedang bercanda dan saya baru bisa merespon ketika hal lucu tersebut sudah berlalu cukup lama wkwk atau ketika ada bahasan penting mendesak namun belum bisa memberi tanggapan.

bingung, sinyal

Berbicara tentang sinyal, ada loh sinyal yang selalu tersedia dan tanpa gangguan yakni sinyal dari Allah. Apakah kamu percaya bahwa setiap hal yang terjadi bukanlah sebuah kebetulan? Misalnya pertemuan kita dengan orang baru.

Saya pribadi meyakini bahwa tidak ada yang kebetulan, yang ada betul-betul terjadi. Setiap hal yang terjadi di kehidupan ini ada sinyal dari Allah yang mestinya bisa kita tangkap. Sinyal dari Allah selalu ada namun terkadang kita belum bisa menangkapnya.

Contoh kasusnya bencana banjir. Sekilas kita bisa mengatakan bahwa banjir terjadi karena tidak adanya daerah resapan atau intensitas hujan yang terlalu tinggi (*malah menyalahkan hujan).

Jika kita pandang dalam kacamata berbeda, peristiwa tersebut adalah sinyal dari Allah untuk menegur kita karena telah berbuat zolim (tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya). Misalnya, semua daerah resapan seperti hutan ditebang atau dibakar tanpa memikirkan banyak maslahat atau mudharatnya.

Berikutnya yaitu contoh dalam pertemuan. Pertemuan kita dengan orang lain bisa berarti kita sebagai distributor sinyal dari Allah, orang lain yang menjadi distributornya atau bahkan dua-duanya bisa mendapatkan sinyal. Cielah distributor hehe. Maksudnya, ketika kita bertemu dengan orang lain. Kita bisa mengambil hikmah atau hal positif yang membuat diri kita bertumbuh, dan sebaliknya.

Begitulah sinyal dari Allah. Selalu tersedia, hanya saja kita kadang sulit menangkapnya. So, kesimpulannya tetap belajar memaknai sinyal yang datang dari Allah yaaa😊

Posting Komentar

8 Komentar

  1. Misalnya saat suatu grup sedang bercanda dan saya baru bisa merespon ketika hal lucu tersebut sudah berlalu cukup lama wkwk

    telat ngakak, sering terjadi heheee

    BalasHapus
  2. Setuju.... Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua sih sudah takdir dari Allah. Pertemuan-pertemuan dengan seseorang. Bisa jadi adalah asbab akan hal hal berikutnya di masa depan. Sebab kita bertemu orang ini, maka nanti kita akan melakukan ini, akan ke sana dan ke sini, akan menjadi ini dan itu. dan sebagainya. Aku sudah merasakannya. Bertemu dengan seorang yang nampak "tak disegaja", namun berdampak hingga hari ini, hal-hal yg aku lakukan hari ini, secara tidak langsung karena perkenalan dengan orang yang "tak disengaja" bertemu saat itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa MasyaAllah yaa sebegitu sempurnanya rencana Allah

      Hapus
  3. Good article. Kita harus lebih peka terhadap "sinyal" dari Allah, salah satunya dengan dzikir biar kita bisa tetap stay connected :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh terima kasih infonya kak, kemarin mau searching juga bagaimana biar cepat peka ehh belum kesampean hhaa

      Hapus
  4. Layaknya jaringan, sinyal dari Allah bersifat dua arah, ya.... Dari hamba-Nya ke Allah, yaitu disaat hamba-Nya beribadah dan memohon ampunan kepada Allah subhanahu wata'ala, dan dari Allah ke hamba-Nya, yaitu disaat Allah menunjukkan kekuasaan-Nya.

    BalasHapus
  5. Salah satu sinyal yang kerap saya gak ngeh untuk melaksanakan adalah dengungan nyamuk di sepertiga malam. Iya, itu bisa saja sinyal dari Allah yang kadang tak dihiraukan :(

    BalasHapus