Lima bulan lalu pernah menulis tentang Skripsi #1 dan diakhir tulisan saya janji akan menceritakan lanjutan tentang skripsi yang artinya saya telah menunaikan kewajiban mengerjakan skripsi eaa. Nah pada kesempatan kali ini, sebenarnya saya mau bercerita perjalanan panjang dari awal sampai akhir masa perskripsian. Namun, nampaknya nanti akan terkesan membosankan hehe. Jadi, saya ambil beberapa poin yang mungkin penting dan bisa dijadikan acuan. Tema kali ini berkaitan dengan realisasi dari tips yang saya ceritakan sebelumnya.
Menyelesaikan skripsi bukanlah suatu kehebatan pribadi. Menurut saya, penyelesaian skripsi adalah hasil kolaborasi antara diri dan orang tua, diri dan dosen pembimbing/penguji, diri dan teman, diri dan tenaga pegawai/administrasi, dan tentunya hubungan diri dan Sang Pencipta. Mengapa begitu?
Diri dan Sang Pencipta
Hal ini sangat penting untuk kita sadari bahwa kehidupan kita sebenarnya telah ditentutkan sejak awal kita berada dalam rahim ibu. Tinggal lagi kita butuh berproses. Hubungan kita dengan Sang Pencipta sangat dibutuhkan dalam segi apa pun, termasuk skripsi. Ada hal yang tidak bisa kita ubah menjadi bisa jika Allah mengizinkan. Contohnya adalah hati manusia yang mampu digerakkan oleh Allah Swt (dosen mau ditemui, dosen memberikan persetujuan ujian, dan sebagainya). Maka dari itu, usahakan kita memiliki hubungan romantis dengan-Nya. Jika orang lain hanya mampu menjalankan salat lima waktu, pastikaan kita bisa menjalankannya juga dengan tepat waktu dan menambah amalan sunnah. Layaknya orang berpacaran, mau orang lain berkata pacarnya tidak baik tapi ia akan memandangnya tetap baik, mau ada masalah tetap juga bertahan. Begitu juga jika hubungan kita dengan Allah sudah sangat dekat. Mau diberi nikmatnya sekarang atau ditunda nanti, kita tidak akan risau karena kita yakin semua ketentuan-Nya pasti banyak hikmah.
Diri dan Orang Tua
Sebagian dari kita mungkin pernah berpikir untuk tidak menceritakan apa pun kepada orang tua karena takut terbebani. It's okay. Saya dulu juga tipenya begitu sehingga orang tua saya selalu menuntut saya untuk segera menyelesaikan studi tepat waktu. Akhirnya, saya berkata jujur dan menceritakan perjalanan skripsi saya kepada orang tua. Saya dulu juga cukup jahil wkwk. Saya suka perlihatkan berita tentang mahasiswa bunuh diri karena skripsi. Sejak saat itu orang tua saya menjadi lebih mengerti dan tetap mengontrol saya namun tidak menuntut berlebihan. Menceritakan perjalanan skripsi ke orang tua juga bisa membuat orang tua mendoakan kita dalam setiap langkah kita agar diberi kelancaran. Hal ini benar adanya. Saya pernah hampir 1 minggu menunggu dosen dan tidak bertemu. Alhasil saya ceritakan permasalahan itu ke orang tua dan keesokannya saya bertemu dengan dosen tersebut.
Diri dan Dosen
Dosen pembimbing dan penguji adalah kunci diizinkan atau tidaknya kita ujian atau lolos. Oleh sebab itu, kita perlu membangun hubungan yang baik dengan dosen. Memperhatikan adab. Posisikan para dosen seperti orang tua kita. Ketika menghubunginya, kita harus memperhatikan apakah waktu/jam nya tepat dan bahasa yang digunakan juga sopan. Kita juga perlu mengetahui karakter dosen kita dan cara kepenulisannya. Selain dosbing, membangun hubungan dengan dosen lainnya juga diperlukan. Misalnya kedua dosbing kita sedang sibuk, maka kita bisa berkonsultasi dengan dosen lain terlebih dahulu.
Diri dan Pegawai
Pegawai akademik atau administrasi memiliki peran yang penting dalam skripsi karena keperluan berkas-berkas. Kita juga harus memiliki adab ketika menghubungi atau meminta tolong kepada mereka.
Diri dan Teman
Ketika sedang dalam proses pengerjaan skripsi kita tentu butuh pertolongan orang lain. Oleh karena itu kita bisa mencoba meminta bantuan kepada teman bila bingung atau tidak mengerti akan skripsi. Selain membantu secara nyata, teman juga bisa mempengaruhi kesehatan mental kita. Namun perlu diingat, teman yang saya maksud adalah teman yang saling mendukung. Ketika kamu berada di atas, ia akan turut bahagia. Ketika kamu berada di bawah, ia akan memberi support terbaiknya.
Selesai yey, itu saja tips dari saya. Terima kasih untuk siapa pun yang telah membantu saya menyelesaikan studi baik dukungan tindakan maupun doanya. Semoga Allah membalas kebaikan kalian. Teruntuk kamu si pejuang skripsi, ingatlah setiap orang punya proses dan caranya masing-masing. Ingatlah, utamakan selalu adab ya. Selalu ingat bahwa kematian bisa datang kapan saja, untuk itu jadilah orang baik setiap saat hehe. Iya sih sulit, tapi bukan berarti tidak bisa diusahakan?.
0 Komentar