Review Film: Laskar Pelangi - Sang Pemimpi

Sebagian orang berani bermimpi sementara sebagiannya lagi takut untuk bermimpi tinggi. Berbicara tentang mimpi, Aku teringat dengan sebuah film "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata. Film ini mengisahkan tentang dunia pendidikan. Perjuangan dua orang guru untuk mengajar di sebuah sekolah yang terbilang tidak layak karena bangunannya hampir roboh, dan juga harus memenuhi syarat didirikannya sekolah yaitu minimal memiliki 10 murid. Semua siswanya berasal dari keluarga yang tidak mampu. Sekolah tersebut menjadi harapan bagi orang tua untuk anaknya. Contohnya Lintang, Ayahnya sangat ingin Lintang menempuh pendidikan agar kelak Ia bisa menjadi orang besar. Selama di sekolah, Ia selalu semangat belajar sehingga menghantarkannya menjadi juara cerdas cermat se-provinsi. Ia berhasil membuktikan bahwa orang kecil dari sekolah sederhana juga bisa meraih prestasi.

Laskar Pelangi

Masih dalam serial film Andrea Hirata, film satu ini berjudul "Sang Pemimpi" merupakan kelanjutan dari film Laskar Pelangi. Film tersebut menggambarkan kisah perjuangan remaja dalam meraih mimpinya yang sangat tinggi yaitu ingin sekolah di Paris, Perancis. Para remaja tersebut bukanlah berasal dari keluarga yang mampu melainkan berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu. 

Sang Pemimpi

Ada sebuah sosok yang menginsipirasiku setelah menonton film tersebut. Ia bernama Arai, anak laki-laki yang sedang menunjuk kertas pada foto di atas. Arai adalah seorang anak sebatang kara, Ayah dan Ibu nya telah meninggal. Jika kita menjadi Arai mungkin kita akan memvonis diri sebagai orang yang sangat menyedihkan, tidak punya orang tua, hidup sengsara dan mendorong kita malas untuk hidup. Film tersebut justru memperlihatkan bagaimana bersikap positif. Arai selalu tampak ceria dan selalu bersemangat dalam melangitkan mimpinya.  Arai juga menjadi sumber positif untuk sahabatnya, Ia memberi semangat ketika temannya mulai berputus asa dalam meraih cita-cita. Berbagai usaha Ia dan temannya kerjakan dari mulai mencari kerja untuk menabung, belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak lupa mengerjakan amalan ibadah hingga mereka berhasil menggapai impiannya ke Paris. Oh ya ada nilai sosial yang selalu melekat pada diri Arai, Ia selalu membantu orang lain.
Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpimu (Andrea Hirata)

Kedua film tersebut bisa menginspirasi kita untuk lebih semangat lagi melangitkan asa karena bermimpi itu gratis dan tidak ada aturan khusus semisalnya karna kamu berasal dari keluarga kurang mampu maka kamu berhenti bermimpi. Kita juga harus selalu ingat, mimpi tanpa usaha ya hanya lah wacana semata. Jangan lupa untuk terus melangkah dari tangga ke tangga dan terpenting mengikhtiarkan mimpi dengan doa kepada Allah SWT.

Posting Komentar

0 Komentar