Pro/Reaktif?


Sebuah buku The 7 Habits of Highly Effective Teen membahas sikap proaktif sebagai salah satu kebiasaan yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan. 

Proaktif merupakan sebuah sikap  bertanggungjawab atas kehidupan sendiri dan tidak menyalahkan orang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proaktif adalah tindakan yang lebih aktif, lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Sebaliknya, sikap yang sering merasa menjadi korban atau belum sepenuhnya sadar akan tanggungjawabnya disebut sikap reaktif.

Contohnya, dalam sebuah organisasi ada anggota yang kurang aktif. Orang reaktif akan berpikir untuk menyalahkan orang tersebut, sementara orang proaktif dominan berusaha agar orang tersebut aktif dengan cara menghubunginya dan perlahan memberinya semangat.

Kasus lain, dalam proses belajar. Ada mata kuliah yang sulit dipahami. Orang reaktif akan cenderung mengeluh sementara orang proaktif akan berusaha untuk memahami materinya, ia menancapkan keinginan kuat dalam hatinya "Saya akan belajar agar saya paham".

Sikap proaktif juga sudah ada sejak dahulu. Sebuah mentalitas kuat Rasulullah dan sahabatnya dalam menghadapi serangan musuh. Secara kuantitas, umat muslim dominan lebih sedikit dibandingkan kaum kafir dalam medan perang. Hal tersebut tidak membuat nyali Rasulullah dan sahabatnya menjadi ciut dan mengeluh. Rasulullah dan sahabatnya menerapkan sikap proaktif, memperbanyak usaha dan doa dibandingkan menyerah dengan keadaaan.

Eits, konotasinya jadi seperti tidak boleh mengeluh yaaa. Boleh kok mengeluh sesekali saja, karna perasaan negatif juga perlu dikeluarkan pada tempatnya, seperti dalam sepertiga malammu dan dalam dekapan doamu. Seusai mengeluh, jangan lupa buat bangkit kembali ya. Berjalan perlahan menjadi sosok proaktif dan sebarkan energi positif ke lingkungan sekitar.

Semangat ya, mari sama-sama berproses:)

Posting Komentar

0 Komentar