Kisah Syndi

Hari ini spesial untuk syndi. Setelah berbulan-bulan lamanya menunggu jadwal, akhirnya Ia menuntaskan ujian terakhirnya sebagai syarat kelulusan dari sebuah perguruan tinggi. Untuk berada diposisi sekarang, ada banyak cerita yang dialaminya semasa duduk di kampus kuning.


Syndi Putri Maisherlly, nama lengkapnya. Ia berasal dari daerah Depok, salah satu daerah yang bertempat di Jawa Barat. Ia memulai perjalanannya dengan merantau ke daerah yang terkenal dengan sebutan kota empek-empek, yap kota Palembang di tahun 2016. Lebih tepatnya Ia berada di KM 32 dari Palembang yakni daerah yang terkenal banyak butiran debu tak kasat mata.

Selama 1 semester Ia mulai beradaptasi dengan lingkungan perantauan, sepeti lirik lagu angka satu. Masak masak sendiri, makan makan sendiri, cuci baju sendiri dan tidur sendiri.  Beberapa kali temannya sering menumpang inap dikostannya untuk menghibur kesendiriannya wkwk, termasuk Aku. 

Ada kejadian konyol yang sempat kami buat. Kami mengerjakan tugas kelompok, membuat suatu karya dikostannya. Dor hampir saja kostannya dilahap si jago merah akibat perbuatan macak macak kami. Bukan hanya sekali, kami sering merepotkannya untuk masak bareng dan menghabiskan air di bak mandi nya.

Eh meleset, bukan cerita ini yang mau kusampaikan.

Semester akhir tidaklah semulus jalan tol, ada saja benjolan disana sini. Begitupun yang dialami Syndi, menuju semester akhir Ia lebih sering menghabiskan waktu untuk menangis. Hm bukan cengeng, mungkin kalo Aku dan siapapun yang berada diposisinya, akan melakukan hal yang sama. Orang yang sangat dicintainya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Orang yang menginginkan keberhasilan anaknya. Yap, Ibunya.

Beberapa waktu Ia sering down apalagi dihadapkan pada semester akhir yang menguncang seisi otak pikiran perasaan. Namun keadaan tidak membuatnya berlama lama dalam keterpurukan, Ia bangkit menuntaskan janjinya pada Ibunya untuk lulus dari perguruan tinggi.

Dan hari ini Ia berhasil mewujudkannya...
Sekali lagi kuucapkan selamat komprehensif Syn dan selamat telah menempuh perjuangan yang panjang. 

Dari kisah Syndi aku belajar untuk tidak menyerah pada keadaan.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Kisah Syndi yang menyentuh dan menginspirasi, tak sia-sia ia merantau jauh meski kehilangan ibu selamanya.

    BalasHapus