Terimakasih, Manusia Ucak-Ucak

Masuk perguruan tinggi adalah fase perubahan remaja putih abu-abu. Banyak hal yang berubah. Pada masa sekolah dulu pulangnya teratur, kini harus beradaptasi pada waktu yang tak menentu. Kadang secepat kilat dan bisa juga selambat jalannya kura-kura. 

Aku memasuki fase kuliah di tahun 2016, tepatnya bulan yang diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, bulan Agustus. Kala itu kampus sangat asing sekali bagiku meskipun dulu aku sudah pernah kesini saat kakak mengajakku mengelilingi kampusnya dan makan ice cream nan enak disebuah warung. 

***

Dunia kampus benar-benar arghh. Aku belum terbiasa dengan suasananya, dikelilingi hal yang berwarna hijau serta debu tak kasat mata, tempat nongki? ya perpustakaan dan kantin saja. Eh tapi itu hanya rasa asing di semester awal perkuliahan. Selanjutnya, aku mulai beradaptasi dan bertemu dengan teman-teman yang hingga saat ini mengisi hari-hari ku dengan tawa. Untuk mempererat pertemanan, kami membuat grup bernama Thanos, CIBS, dan SUJ. 

Thanos merupakan perkumpulan grup buat yang laki-laki saja, sementara SUJ merupakan grup khusus perempuan saja. Anggota SUJ terdiri dari Aku, Syndi, Simut, Rifa dan Lena. Terkait isi bahasannya, kalian bisa bercenayang sendiri haha. Syndi, aku mengenalnya sejak kami dipertemukan di kelas A saat mata kuliah statistik. Ia orang yang baik, suka menampungku kalo menginap di kawasan berdebu itu. Rifa dan Lena, mereka adalah teman Syndi dan menjadi temanku juga karna sering kumpul bersama. Rifa dan Lena ini ratunya nanya skincare. Simut, teman satu organisasi satu dinas Adkesma dan kami sering berada pada kepanitiaan yang sama. Cak Idak Bae Squad, nah ini perkumpulan grup laki-laki dan perempuan. Awal terbentuknya tahun 2017 karna tugas mata kuliah yang buat kepala berasap. Sebenarnya nama grupnya dulu adalah 'Rusuh' dan berubah sejak ada peristiwa tidak mengenakkan. Setiap peristiwa atau kata-kata yang kurang berkenan dilontarkan orang, maka kami akan memilih cak idak bae. 

Aku merasa beruntung mengenal manusia ucak-ucak seperti mereka. Mereka semua orangnya lucu-lucu, receh. Sehabis jam kuliah atau jam kosong, biasanya kita bermain stocklabs, ToD, dan permainan lainnya. Saat akhir pekan, kita juga menyempatkan menonton film. Sebuah cara merefreshing otak, saat tugas dan dunia menyesakkan maka tertawa menjadi salah satu obatnya. Ada saat tertentu mereka juga bisa serius, misalnya saat diri ini mulai melenceng dari kuliah. Dan hal yang mengharukan mereka berbicara jujur kalau aku berubah dan tidak seperti biasanya karna terlalu fokus beroganisasi. Nasehat mereka menjadi tamparan bagiku.

***

Ini hanyalah sebagian besar cerita dari kehidupan kampus...

Terimakasih, manusia ucak-ucak.


Posting Komentar

0 Komentar