Perempuan setengah berisi bernama Angkut merupakan pekerja asisten rumah tangga diberbagai tempat. Setiap mengunjungi tempat kerja Ia selalu bersama Mely, nama sendal biru kesayangannya. Usia Angkut terbilang cukup tua berkisar 439.200 jam (*akumulasikan sendiri berapa tahun).
Setiap pagi Ia memulai pekerjaannya dengan melafadzkan basmalah agar berkah. Usai bekerja di satu rumah, Ia akan menuju rumah berikutnya. Pada sesi rumah terakhir, Ia sering bercerita tentang kehidupannya kepada majikannya.
"Bu, besok saya pinjam uang 500 ribu ya," pinta Angkut. Majikannya pun bingung akan digunakan untuk apa uang tersebut. Angkut menjelaskan kepada majikannya keuangannya yang tidak balance, besar pengeluaran daripada pendapatan membuat Angkut harus meminjam uang untuk menyekolahkan anaknya.
"Oh ya boleh tapi nanti saja diambil ketika sudah memasuki pendaftaran sekolah," jawab majikannya. "Iya bu, saya ingin anak saya menjadi orang sukses. Saya tahu kalo kondisi kami miskin tapi saya masih bermimpi kelak anak saya bisa lebih baik dari saya," balas Angkut sambil meneteskan air mata. Lantas majikannya turut mengaminkannya.
Ilustrasi Angkut dan 3 anaknya, karya Okta |
Sebelum diterima bekerja dirumah majikannya 2 tahun lalu, Angkut menceritakan kisah kehidupannya yang miris. Sejak 1 tahun terakhir, Ia berpisah atap dengan suaminya tersebab suaminya tidak memberi nafkah, hanya ongkak angking kaki dirumah dan kejamnya malah berani bermain dengan perempuan lain. Alhasil, Angkut mengambil langkah untuk memikul sendiri beban kebutuhan 3 orang anaknya. Ia memutuskan bekerja di banyak rumah.
Meskipun kehidupannya sulit, Angkut mensyukuri kehidupan yang Ia jalani dan selalu mengingat penciptanya, Allah SWT. Hal ini Ia buktikan dengan kejujurannya saat bekerja, tak sepeser uang pun Ia ambil dari rumah majikannya saat ada kesempatan sekalipun.
Begitulah impian seorang Ibu terhadap anaknya, menginginkan anaknya sukses dan hidup bahagia. Bagi nya kebahagiaan anak adalah kebahagiaan utama dalam hidupnya. Sebagai anak kita pun patut berbakti kepada Ibu dan membahagiakannya sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits.
"Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi,' Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Kemudian ayahmu". (HR. Al Bukhari).
11 Komentar
Jadi inget bapak dan ibu sering bilang "kami sekolahin kamu tinggi2 biar seenggaknya bisa dapat kerja yang layak, gak dipandang sebelah mata sama orang dan seenggaknya lebih dari kami" huhu... terharu sekali mbak. Thanks atas kisah Angkut. Reminder banget
BalasHapusHehe iya may, ortu selalu ingin anaknya lebih baik dari mereka:')
HapusJadi inget kutipan yang pernah saya baca di salah satu blog :
BalasHapus"Impian besar tidak akan diraih dengan keteguhan yang kecil, sebab jarak antara harapan dan kenyataan adalah lapis lapis ujian".
Bagi Angkut dan anak-anaknya, ini ujian wafer tango. Berapa lapis? ratusan.
:( impian seorang ibu tak jauh dari kata "semoga anakku"
BalasHapusHmm impian ibu (orangtua). Sepelik apapun kondisi rumah, mereka akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Terlebih untuk kehidupan anaknya kelak... Orangtua saya pernah berkata "kami tidak pernah mengenyam bangku sekolah, makanya kami ingin kamu sekolah setinggi mungkin biar gak kayak kami :( "
BalasHapusUsianya sekira lima puluh tahun, ya?
BalasHapustepat sekali
HapusIbu memang begitu, seringnya mendahulukan kepentingan anak dari pada dirinya sendiri. Bahkan pas makan, kalo anaknya masih kurang, si ibu akan sangat rela memberikan jatahnya kepada sang anak :)
BalasHapuskasian bu angkut, emang kurang ajar pak angkut. penasaran sama anaknya bu angkut sekolah dimana
BalasHapusidentitas dirahasiakan, nanti naksir pula sama anaknya hahaa
HapusIbu merupakan spirit perjuangan. Terutama ketika lelah menggapai mimpi ibu selalu menjadi energi agar bangkit kembali melanjutkan perjuangan. #dwiki
BalasHapus