Notifikasi Penggetar Hati

Waktu terbaik bagi seseorang yang sedang mabuk cinta adalah saat mendapatkan notifikasi dari pujaan hati.

Sumber Foto: jenius.com

Ketika satu notif berbunyi, bahagia nya bukan main, berharap kalau kalau isi notif itu dari pujaan hati. Raga yang tidak bisa bertemu, membuat orang mabuk cinta tak hentinya membiarkan mata terus melotot memperhatikan layar ponsel.

"Bro, sholat yuk," ujar Budi
Gio yang duduk diam sambil menatap ponsel seketika kaget ketika telapak tangan budi menghampiri punggungnya. "Aelah bud, masih lama waktunya, nanti aja," keluh Gio.

Budi dan Gio merupakan teman dekat dari seumur jagung, keduanya berteman dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Budi anak dari seseorang yang suka mengumpulkan kardus, sementara Gio anak dari orang yang rumahnya bertingkat. Budi dan Gio berteman semenjak Gio tidak sengaja tersesat didalam suatu lorong ketika ibunya membeli buah buahan nan segar di suatu pasar. Singkat cerita, Budi menabrak Gio yang saat itu sedang berjalan kebingungan.

"Gi, kamu sadar ga, tadi itu ada notifikasi," tanya Budi. "Sepertinya telingamu belum dibersihkan bud, dari tadi ponselku belum sama sekali berbunyi," pungkas Gio sambil mengerutkan alisnya.

Sejak satu minggu lalu, Gio selalu menatapi layar ponselnya menunggu chat dari seorang wanita yang ia kagumi.

"Weh gi, aku gak salah denger lho. Ini beneran ada notifikasi penting," jawab Budi. Gio sekali ini mengabaikan pernyataan temannya itu, ia memilih diam menatapi layar ponsel. "Ayo gi berdiri, sudah seharusnya membalas notifikasi tersebut," seru Budi. Entah apa yang ada dipikiran Budi, kalimat yang keluar dari mulutnya itu belum berhasil diproses oleh pikiran Gio.

"Cukup bud, aku sudah resah dengan bicaramu dari tadi melantur, kamu kurang tidur," ungkap pria berambut ikal tersebut. "Biar aku pertegas gi apa yang aku katakan padamu," tutur Budi sambil menepuk jidatnya yang lebar. Gio yang bingung dari tadi langsung bergegas meraih pundak budi dan memukulnya dengan pukulan gaya uzumaki naruto. "Bicara yang jelas bud, kamu kan bukan cewek yang suka ngekode," seru Gio.

Sebelum menjelaskan maksudnya, Budi meminta Gio untuk mengikutinya ke sumber notifikasi. "Kita ngapain bud kesini ?, tadi kan sudah aku bilang nanti aja masih lama," tanya Gio. "Ini notifikasi yang kumaksud Gi, Allah sudah kasih kita notifikasi dari tadi, bahkan suara adzannya 3 kali dari masjid berbeda," ungkap Budi. Seketika Gio terdiam membeku. 

Budi melanjutkan percakapannya dan mengingatkan Gio. Secara tidak sadar, terkadang kita sering melupakan notifikasi penting dari Allah yang sebenarnya dapat menggetarkan hati kita agar kembali tentram dalam menjalani kehidupan. Saat itu juga, Gio langsung menjabat tangan Budi lalu mengatakan, "Terimakasih bud, kamu sudah mengingatkan aku akan notifikasi berharga ini". Budi membalas kalimat Gio, "Sama-sama, ingatkan aku juga Gi kalo aku sudah mulai tak bergetar mengingatNya saat notifikasinya datang," tutup Budi.


"Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." 

(QS Hud: 114)

Posting Komentar

0 Komentar